Dalam suatu New media juga
terdapat konsep-konsep yang membangun sebuah New media yaitu :
Numerical Representation
Hal ini membuat New Media dapat
dideskripsikan secara formal / matematis. Contohnya, sebuah gambar dapat
dijelaskan menggunakan fungsi matematika. Lalu, obyek new media adalah subyek
dari manipulasi alogaritma; artinya new media selalu dikonvergensikan dengan
ilmu matematis, contohnya, dengan menggunakan alogaritma yang tepat, kita dapat
dengan otomatis membuang “noise” dari foto, meningkatkan kontras warna, mencari
sisi-sisi dari bentuk, atau mengubah proporsi dan ukuran gambar, singkatnya,
media menjadi mudah untuk diprogramkan.
Modularity
Unsur kedua ini membahas mengenai
betapa media yang disebut new media, adalah media yang didalamnya terdiri dari
gabungan berbagai elemen. Itu artinya terdapat konvergensi media di dalamnya,
dimana beberapa media dijadikan satu, itu baru disebut new media. Namun walau
media-media tersebut disatukan, tiap-tiap elemen memiliki independensi
masing-masing; contohnya sebuah film multimedia yang dibuat dengan software
Macromedia Director yang terkenal mungkin berisi ratusan gambar, QuickTime
movies, dan suara yang dimasukkan secara terpisah dan berjalan selama film
berjalan. Karena tiap-tiap elemen memiliki independensi masing-masing, maka
masing-masing dapat dimodifikasi / di-edit kapanpun tanpa harus mengubah film
itu sendiri (contoh: suaranya ditinggikan seperti chipmunk, tetapi gambar dan
warna film tidak berubah).
Contoh lain adalah gambar yang
memiliki aneka aplikasi (GIF, JPG, PSD, dsb), ketika gambar-gambar ini dipindah
ke microsoft office seperti word, maka gambar-gambar itu masing-masing tetap
berdiri secara independen dan dapat di edit sendiri-sendiri.
Automation
Dalam Automation ini, sifat otomatis
new media terbagi menjadi 2, yaitu Low-Level Automation dan High-Level
Automation.
Low-Level Automation bekerja
dengan mengubah atau menciptakan perubahan dari sketsa suatu obyek dengan
memakai template atau alogaritma sederhana; contohnya program edit gambar
seperti Photoshop dapat dengan otomatis memperbaiki gambar hasil scan,
membersihkan gambar dan meningkatkan kontras gambar. Sifat otomatis ini juga
dilengkapi dengan penyaring / filter yang dapat dengan otomatis merubah obyek,
seperti suatu foto yang dapat dirubah hingga seakan-akan gambar tersebut telah
dilukis oleh pelukis ternama seperti Van Gogh.
High-Level Automation
mengharuskan komputer untuk memahami beberapa tingatan, makna pada obyek yang
ada (komputer memahami semantik / bahasa). Ini merupakan pengembangan dari
proyek Artificial Intelligence / AI (Kecerdasan buatan), contoh media yang
telah memakai High-Level Automation aDalah Smart Camera, yang ketika diberi
skrip, secara otomatis mengikuti aksi yang berjalan dan segera merekam. (Media
seakan-akan hidup dan bisa berpikir).
Variability
Jika old media membutuhkan
manusia sebagai pencipta secara manual (teks, visual, dan audio), maka new
media haruslah media yang diciptakan sekali untuk banyak hal. Obyek dari new
media harus diciptakan untuk berbagai versi yang berbeda, dan daripada
diciptakan sepenuhnya oleh manusia sebagai pencipta, versi ini seringkali
diciptakan demi tujuan otomatis dalam komputer. Oleh sebab itu, DNA ini
(Varability) tidak mungkin terdapat jika tidak disertai dengan modularity
(konvergensi media / penggabungan beberapa elemen media)
Contoh variability dalam new
media, yaitu adanya software Photoshop yang tercipta dalam berbagai bentuk,
Adobe (CS, CS3, dll), Idesign, atau microsoft office tools, atau dalam dunia
internet, seperti blog yang memiliki layanan variatif, baik untuk menunjukkan
musik, video, berita, dsb.
Transcooding
Untuk memahami logika new media,
kita perlu memahami computer science. Disana kita dapat menemukan
istilah-istilah baru, kategori-kategori, serta operasi untuk mengkarakterkan
media menjadi mudah untuk diprogramkan.
Maka bisa disimpulkan bahwa Transcoding merupakan unsur new media terakhir yang membuat media dipandang sebagai sesuatu yang dapat berpikir karena adanya perkembangan logika media sehingga media memiliki pembauran makna dengan manusia (New media adalah media yang “cerdas seperti manusia” karena terus berkembang seturut perkembangan jaman).
Penerapan New Media
Penerapan New Media pada zaman sekarang sudah banyak sekali, salah satunya adalah penerapan New Media dalam Internet. sudah banyak media media yg bisa digunakan untuk membantu user dalam pencarian informasi , dunia hiburan, edukasi dan sebagainya. Jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, Whatsapp, Youtube juga sudah menerapkan new media.
Contohnya Youtube, dengan Youtube kita bisa streaming video yang sedang populer hingga video lawas yang kita ingin tonton. Dengan Youtube juga kita bisa meng-upload video dan bisa diakses oleh seluruh dunia.
Pada Facebook kita bisa berkomunikasi dengan teman - teman kita dari jarak jauh. Kita juga dapat meng - upload kegiatan apa yang sedang kita lakukan sekarang agar dapat diketahui teman - teman kita
Sejarah Singkat Internet
Sekitar tahun 1960-an, lahirnya
internet berawal dari program Departemen Pertahanan Amerika Serikat melalui
Advanced Research Projects Agency (ARPA) yang membuat sistem komunikasi
berbasis jaringan yang bernama ARPANET.
Internet dapat mulai dipakai
untuk menghubungkan sebagian universitas yang di Amerika Serikat di sekitar
tahun 1980-an.
Pada tahun 1984 nama domain pada
internet juga sudah mulai dipakai. Pemerintah Amerika Serikat mendirikan
National Science Foundation Network (NSFNET) pada tahun 1986 untuk menggantikan
fungsi dari ARPANET sebagai wadah riset perkembangan jaringan internet di
Amerika Serikat.
Awalnya bentuk informasi dalam
internet hanya berbasis teks. Tapi pada tahun 1990 WWW (world Wide Web) hadir
dengan layanan internet dengan tampilan grafis yang dikembangkan oleh CERN.
Pendaftaran nama domain untuk publik baru mulai dilayani pada tahun 1993 ketika
perusahaan InterNIC didirikan.
Pada tahun 1994 internet mulai
masuk ke Indonesia yang lebih dikenal dengan Paguyuban Network. Beberapa
tokoh-tokoh yang berperan penting dalam pengembangan internet di Indonesia
adalah RMS Ibrahim, Adisoemarto, Suryono, Muhammad Ihsan, Putu, Robby Soebiakto
dan masih banyak lagi yang tidak bisa disebutkan satu per satu.
Komentar
Posting Komentar