TABEL PERKEMBANGAN PENDUDUK DUNIA
Pekembangan penduduk adalah perubahan populasi
sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan jumlah individu dalam
sebuah populasi menggunakan "per waktu unit" untuk pengukuran.
Dibawah ini adalah tabel perkembangan penduduk dunia dari
tahun 1998-2019.
Tabel Penggandaan Penduduk Dunia
Tahun penggandaan
|
Perkiraan penduduk dunia
|
Waktu
|
800 SM
|
5 juta
|
–
|
1650 tahun
|
500 juta
|
1500
|
1830 tahun
|
1 milyard
|
180
|
1930 tahun
|
2 milyard
|
100
|
1975 tahun
|
4 milyard
|
45
|
Menggunakan
interpolasi linear dari perkiraan UNDESA, populasi dunia telah meningkat dua
kali lipat atau akan dua kali lipat dalam tahun-tahun berikutnya (dengan dua
titik tolak yang berbeda). Perhatikan bagaimana, selama 2 milenium,
menggandakan masing-masing mengambil kira-kira setengah selama dua kali lipat
sebelumnya, pas model pertumbuhan hiperbolik disebutkan di atas. Namun, tidak
mungkin bahwa akan ada penggandaan lain dalam abad ini.
Faktor-Faktor Demografi yang Mempengaruhi
Pertambahan Penduduk
1.
Kematian
(Mortalitas)
Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran. Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian (pro mortalitas) dan faktor penghambat kematian (anti mortalitas).
Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran. Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian (pro mortalitas) dan faktor penghambat kematian (anti mortalitas).
2.
Kelahiran
(Natalitas)
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran (pro natalitas)
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran (pro natalitas)
Rumus
Tingkat Kematian Kasar
CDR = D/P x K
Keterangan :
CDR = Crude Death Rate (Angka Kematian Kasar).
D = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K = Bilangan konstan 1000
CDR = Crude Death Rate (Angka Kematian Kasar).
D = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K = Bilangan konstan 1000
Rumus
Tingkat Kematian Khusus
ASDRx = Dx/Px x K
Keterangan :
ASDRx = Angka Kematian khusus umur tertentu (x)
Dx = Jumlah Kematian pada umur tertentu selama satu tahun
Px = Jumlah Penduduk pada umur tertentu
K = Bilangan konstan 1000
ASDRx = Angka Kematian khusus umur tertentu (x)
Dx = Jumlah Kematian pada umur tertentu selama satu tahun
Px = Jumlah Penduduk pada umur tertentu
K = Bilangan konstan 1000
Angka
Kelahiran
Angka
kelahiran yaitu angka yang menunjukkan rata-rata jumlah bayi yang lahir setiap
1000 penduduk dalam waktu satu tahun.
Ada beberapa cara untuk menghitung besarnya angka kelahiran yaitu:
1.
Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate)
Rumus yang digunakan untuk menghitung yaitu:
Rumus yang digunakan untuk menghitung yaitu:
CBR = B/P x K
Ket :
CBR = Crude Birth Rate (Angka
Kelahiran Kasar)
B = Jumlah kelahiran dalam satu tahun
P = Jumlah seluruh penduduk pada pertengahan tahun
K = Bilangan konstan 1000
B = Jumlah kelahiran dalam satu tahun
P = Jumlah seluruh penduduk pada pertengahan tahun
K = Bilangan konstan 1000
Angka kelahiran ini disebut kasar karena perhitungannya tidak
memperhatikan jenis kelamin dan umur penduduk, padahal yang dapat melahirkan
hanya penduduk wanita.
2.
Angka kelahiran menurut kelompok umur (Age Specific Fertiliy Rate)
disingkat ASFR
Rumus yang digunakan untuk menghitung yaitu:
Rumus yang digunakan untuk menghitung yaitu:
ASFRx = Bx/Pfx x k
Ket :
ASFRx
= Angka kematian menurut kelompok umur x
Bx = Jumlah Kelahiran dari wanita pada kelompok umur x
Pfx = Jumlah wanita pada kelompok umur x
K = Bilangan konstan 1000
Bx = Jumlah Kelahiran dari wanita pada kelompok umur x
Pfx = Jumlah wanita pada kelompok umur x
K = Bilangan konstan 1000
X
= Umur wanita kelompok umur tertentu yang umumnya dihitung tiap 5 tahun seperti
15 – 19 tahun, 20 – 24 tahun dan seterusnya
Dengan rumus tersebut kita dapat
mengetahui kelompok umur mana yang paling banyak terjadi kelahiran. Perlu
diketahui bahwa usia 15 – 49 tahun adalah usia subur bagi wanita. Pada usia
itulah wanita mempunyai kemungkinan untuk dapat melahirkan anak.
Pengertian Migrasi
Migrasi
adalah perpindahan dari satu tempat ketempat yang lain, bisa itu dalam negeri
(Internal) atau luar negeri (Internasional). Migrasi juga dapat dikatakan
sebagai perpindahan permanen dari satu daerah ke daerah yang lain. Ada dua
dimensi penting dalam penalaahan migrasi, yaitu dimensi ruang/daerah (spasial)
dan dimensi waktu.
Tinjauan
migrasi secara regional sangat penting dilakukan terutama terkait dengan
kepadatan dan distribusi penduduk yang tidak merata.
Migrasi
merupakan salah satu dari tiga komponen dasar dalam demografi. Migrasi bersama
dengan dua komponen lainnya, kelahiran dan kematian, mempengaruhi dinamika
kependudukan di suatu wilayah.
a. Migrasi internasional, yaitu
perpindahan penduduk yang dilakukan antarnegara.
Migrasi internasional dibedakan
menjadi :
1. Imigrasi,
yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara lain ke dalam suatu negara.
Contoh orang India masuk ke Indonesia.
2. Emigrasi,
yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara menuju ke negara lain. Contoh
orang Indonesia pergi bekerja ke luar negeri, misalnya para Tenaga Kerja Indonesia yang bekerja di
Malaysia.
3.
Remigrasi,
yaitu kembalinya penduduk kenegara awal berasal.
b.
Migrasi nasional, yaitu proses perpindahan penduduk di dalam satu
negara.
Migrasi nasional ini terdiri
dari beberapa jenis, yaitu:
1. Migrasi penduduk sementara atau migrasi sirkuler, terdiri dari:
a) Penglaju, yaitu perpindahan penduduk dari tempat tinggal asal
menuju ke tempat tujuan yang dilakukan setiap hari pulang pergi
untuk melakukan suatu pekerjaan.
Contoh : pekerja asal bekasi
yang bekerja dijakart sehingga melakukan migrasi atau perpindahan kota setiap
harinya.
b) Perpindahan
Penduduk Musiman, maksudnya perpindahan yang dilakukan hanya bersifat
sementara pada musim-musim tertentu.
Contoh
: perpindahan penduduk desa pada saat musim liburan idul fitri diindonesia
membuat penduduk banyak yang berpindah
untuk bekerja sebagai gelandangan dan pengemis dadakan atau saat musim hujan
atau banjir besar ada sebagian penduduk yang dipindahkan kekota lain sebagai
upaya evakuasi bencana.
2.
Migrasi penduduk menetap meliputi transmigrasi
Transmigrasi, yaitu perpindahan
dari salah satu wilayah untuk menetap di wilayah lain
dalam wilayah negara.
Contoh
: penduduk jakarta dipindahkan ke kalimantan untuk upaya transmigrasi yang
dilakukan pemerintah indonesia.
Proses Migrasi
Dengan adanya wilayah
yang memiliki suatu nilai lebih maka banyak orang/ penduduk pun yang akan pergi
ke wilayah itu dikarenakan di wilayah ia tinggal sudah tidak ada lagi nilai lebihnya
untuk berkelangsungan hidupnya
Proses migrasi pun punya cara yaitu:
Proses migrasi pun punya cara yaitu:
Ø Proses migrasi ia
menetap di suatu wilayah.
Ø Proses migrasi hanya
sementara diwilayah itu sewaktu-waktu ia dapat kembali lagi ke wilayah tempat
asalnya.
Ø Hanya sekedar berlibur
diwilayah itu.
Proses keberangkatan migrasi bisa dilakukan dengan cara-cara tertentu misalkan kalau imigran hanya satu orang bisa melakukannya dengan naik sepeda motor, kalau imigran dengan banyak orang satu keluarga maka bisa melakukannya dengan naik kendaraan roda empat atau juga naik kapal laut itulah yang biasa dilakukan imigaran dalam melakukan migarasi di Negara Indonesia.
Tahun pun makin lama makin berlaju dan proses imigrasi pun menjadi sangat lebih pesat dan perubahan yang terjadi dari mulai tahun yang lalu higga tahu ini sangatlah banyak, pada tahun ini tercatat banyak sekali imigran illegal/gelap yang tidak mendaftarkan dirinya pada sensus penduduk pada kota asalnya balia semua itu terjadi begitu saja tanpa adanya rasa kesadaran maka makin lama akan terjadi kepadatan penduduk akan teradi dan susah menanganinya dikarenakan susahnya mendata para imigran.
Akibat Migrasi
Dampak Positif Imigrasi
1. Bertambahnya jumlah tenaga ahli yang berasal dari para imigrasi
asing,terutama Negara maju yang bekerja di Indonesia.
2. Masuknya modal asing sehingga dapat mempercepat proses pembangunan
karena para imigran tersebut menanamkan modalnya di berbagai bidang seperti
industri, pertambangan, perkebunan, dan sebagainya.
3. Tercapainya alih teknologi dari tenaga asing kepada tenaga kerja
Indonesia yang diharapkan dapat berjalan dengan baik.
4. Bertambahnya rasa solidaritas antarbangsa. Adanya orang-orang
asing yang tinggal di Indonesia, akan memudahkan kita untuk bergaul dan
mengenal mereka secara langsung sehingga timbul suatu rasa kebersamaan dengan
mereka.
5. Berkurangnya jumlah, pertambahan, dan tingkat kepadatan penduduk
di Negara asal para imigran.
Dampak Negatif Imigrasi
1. Masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya bangsa ,
bila kita menerimanya begitu saja tanpa menyaring mana yang baik dan mana yang
buruk maka hal tersebut dapat merusak budaya kita. Contohnya , pergaulan bebas
yang merupakan budaya barat , telah banyak dicontoh oleh masyarakat kita ,
kususnya generasi muda . Pada hal budaya tersebut tidak sesuai dengan budaya
bangsa Indonesia . Untuk mengatasi dampak negatif seperti ini , kita harus
memperkuat budaya bangsa agar tidak terpengaruh budaya luar .
2. Masuknya para imigran yang bertujuan tidak baik seperti pengedar
narkoba , bertujuan politik , memata-matai , dan sebagainya . Untuk mengatasi
hal tersebut, diperlukan Keamanan nasional yang tinggi .
3. Munculnya kecemburuan social antara tenagqa kerja asimg dengan
tenaga kerja dalam negeri .
4. Meningkatnya jumlah, pertambahan, dan tingkat kepadatan penduduk
di Negara tujuan pra imigran.
Jenis Struktur
Penduduk
Berikut ini adalah Jenis struktur penduduk :
A. Struktur Piramida Muda
Struktur piramida muda menggambarkan kondisi suatu penduduk sedang dalam pertumbuhan dan berkembang.
B. Struktur Piramida Stationer
Struktur piramida stationer menggambarkan kondisi kependudukan yang tetap karena tingkat kematian dan kelahiran tidaklah terlalu tinggi
C. Struktur Piramida Tua
Struktur Piramida ini menggambarkan kondisi suatu penduduk dengan tingkat kematian yang sangat kecil.
Rasio Ketergantungan
Penduduk muda berusia dibawah 15 tahun umumnya dianggap sebagai
penduduk yang belum produktif karena secara ekonomis masih tergantung pada
orang tua atau orang lain yang menanggungnya. Selain itu, penduduk berusia
diatas 65 tahun juga dianggap tidak produktif lagi sesudah melewati masa
pensiun. Penduduk usia 15-64 tahun, adalah penduduk usia kerja yang dianggap
sudah produktif. Atas dasar konsep ini dapat digambarkan berapa besar jumlah
penduduk yang tergantung pada penduduk usia kerja. Meskipun tidak terlalu
akurat, rasio ketergantungan semacam ini memberikan gambaran ekonomis penduduk
dari sisi demografi.
Definisi
Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio) adalah perbandingan antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun. Rasio ketergantungan dapat dilihat menurut usia yakni Rasio Ketergantungan Muda dan Rasio Ketergantungan Tua.
- Rasio Ketergantungan Muda adalah
perbandingan jumlah penduduk umur 0-14 tahun dengan jumlah penduduk umur
15 – 64 tahun.
- Rasio Ketergantungan Tua adalah
perbandingan jumlah penduduk umur 65 tahun ke atas dengan jumlah penduduk
di usia 15-64 tahun.
Kegunaan
Rasio ketergantungan (dependency ratio) dapat digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara apakah tergolong negara maju atau negara yang sedang berkembang.Dependency ratio merupakan salah satu indikator demografi yang penting. Semakin tingginya persentase dependency ratio menunjukkan semakin tingginya beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Sedangkan persentase dependency ratio yang semakin rendah menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.
Kebudayaan Dan Kepribadian
1. Pertumbuhan
dan Perkembangan Kebudayaan di Indonesia
a.) Zaman Batu Tua (Palaeolithikum)
Alat-alat batu pada zaman batu tua, baik bentuk ataupun permukaan
peralatan masih kasar, misalnya kapak genggam Kapak genggam semacam itu kita
kenal dari wilayah Eropa, Afrika, Asia Tengah, sampai Punsjab(India), tapi
kapak genggam semacam ini tidak kita temukan di daerah Asia Tenggara
Berdasarkan penelitian para ahli prehistori, bangsa-bangsa
Proto-Austronesia pembawa kebudayaan Neolithikum berupa kapak batu besar
ataupun kecil bersegi-segi berasal dari Cina Selatan, menyebar ke arah selatan,
ke hilir sungai-sungai besar sampai ke semenanjung Malaka Lalu menyebar ke
Sumatera, Jawa. Kalimantan Barat, Nusa Tenggara, sampai ke Flores, dan
Sulawesi, dan berlanjut ke Filipina.
b.) Zaman Batu Muda (Neolithikum)
Manusia pada zaman batu muda telah mengenal dan memiliki
kepandaian untuk mencairkan/melebur logam dari biji besi dan menuangkan ke
dalam cetakan dan mendinginkannya. Oleh karena itulah mereka mampu membuat
senjata untuk mempertahankan diri dan untuk berburu serta membuat alat-alat
lain yang mereka perlukan.
Ciri
– ciri zaman batu muda :
1. Mulai menetap dan membuat rumah
2. Membentuk kelompok masyarakat desa
3. Bertani
4. Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup
1. Mulai menetap dan membuat rumah
2. Membentuk kelompok masyarakat desa
3. Bertani
4. Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup
Bangsa-bangsa Proto-austronesia yang masuk dari Semenanjung
Indo-China ke Indonesia itu membawa kebudayaan Dongson, dan menyebar di
Indonesia. Materi dari kebudayaan Dongson berupa senjata-senjata tajam dan
kapak berbentuk sepatu yang terbuat dari bahan perunggu.
2. Kebudayaan
Hindu, Budha, dan Islam
a.) Kebudayaan Hindu, Budha
Pada abad ke-3 dan ke-4 agama hindu mulai masuk ke Indonesia di
Pulau Jawa. Perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan setempat dengan
kebudayaan. Sekitar abad ke 5 ajaran Budha masuk ke indonesia, khususnya ke
Pulau Jawa. Agama Budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju dibandingkan
Hinduisme,sebab budhisme tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masysrakat.
Walaupun demikian, kedua agama itu di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa tumbuh
dan berdampingan secara damai. Baik penganut hinduisme maupun budhisme
masng-masing menghasilkan karya- karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni
bangunan, arsitektur, seni pahat, seni ukir, maupun seni sastra, seperti
tercermin dalam bangunan, relief yang diabadikan dalam candi-candi di Jawa
Tengah maupun di Jawa Timur diantaranya yaitu Borobudur, Mendut, Prambanan,
Kalasan, Badut, Kidal, Jago, Singosari, dll.
b.) Kebudayaan Islam
Abad ke 15 da 16 agama islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh
para pemuka-pemuka islam yang disebut Walisongo. Titik penyebaran agama Islam
pada abad itu terletak di Pulau Jawa. Sebenarnya agama Islam masuk ke
Indonesia, khususnya di Pulau Jawa sebelum abad ke 11 sudah ada wanita islam
yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam ke Indonesia
berlangsung secara damai. Hal ini di karena masuknya Islam ke Indonesia tidak
secara paksa.
Abad ke 15 ketika kejayaan maritim Majapahit mulai surut ,
berkembanglah negara-negara pantai yang dapat merongrong kekuasaan dan
kewibawaan majapahit yang berpusat pemerintahan di pedalaman. Negara- negara
yang dimaksud adalah Negara malaka di Semenanjung Malaka,Negara Aceh di ujung
Sumatera, Negara Banten di Jawa Barat, Negara Demak di Pesisir Utara Jawa
Tengah, Negara Goa di Sulawesi Selatan . Dalam proses perkembangan
negara-negara tersebut yang dikendalikan oleh pedagang. Pedagang kaya dan
golongan bangsawan kota- kota pelabuhan, nampaknya telah terpengaruh dan
menganut agama Islam. Daerah-daerah yang belum tepengaruh oleh kebudayaan
Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh yang mendalam dalam kehidupan penduduk.
Di daerah yang bersangkutan. Misalnya Aceh, Banten, Sulawesi Selatan, Sumatera
Timur, Sumatera Barat, dan Pesisr Kalimantan.
3. Kebudayaan
Barat
Unsur kebudayaan barat juga memberi warna terhadap corak lain dari
kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia adalah kebudayaan Barat. Masuknya
budaya Barat ke Negara Republik Indonesia ketika kaum kolonialis atau penjajah
masuk ke Indonesia, terutama bangsa Belanda. Penguasaan dan kekuasaan
perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut dengan pemerintahan kolonialis
Belanda, di kota-kota propinsi, kabupaten muncul bangunan-bangunan dengan
bergaya arsitektur Barat. Dalam waktu yang sama, dikota-kota pusat
pemarintahan, terutama di Jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku berkembang dua
lapisan sosial ; Lapisan sosial yang terdiri dari kaum buruh, dan kaum pegawai.
Sehubungan dengan itu penjelasan UUD’45 memberikan rumusan tentang
kebudayaan memberikan rumusan tentang kebudayaaan bangsa Indonesia adalah:
kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budi rakyat Indonesia seluruhnya,
termasuk kebudayaan lama dan asli yang ada sebagai puncak kebudayaan di
daerah-daerah di seluruh Indonesia. Dalam penjelasan UUD’45 ditujukan ke arah
mana kebudayaan itu diarahkan, yaitu menuju kearah kemajuan budaya dan
persatuan, dengan tidak menolak bahan baru kebudayaan asing yang dapat
mengembangkan kebudayaan bangsa sendiri serta mempertinggi derajat kemanusiaan
bangsa Indonesia
http://megiagungsatria.blogspot.com/2015/10/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html
http://muhammadisramaulana.blogspot.com/2015/10/perkembangan-penduduk-dunia.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Pertumbuhan_penduduk
http://ihwanudinsuryajaya.blogspot.com/2012/09/isd-rumus-tingkat-kematian-kasar-dan.html
https://startaswisnu.blogspot.com/2014/10/kepribadian-dan-kebudayaan.html
http://megiagungsatria.blogspot.com/2015/10/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html
http://muhammadisramaulana.blogspot.com/2015/10/perkembangan-penduduk-dunia.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Pertumbuhan_penduduk
http://ihwanudinsuryajaya.blogspot.com/2012/09/isd-rumus-tingkat-kematian-kasar-dan.html
https://startaswisnu.blogspot.com/2014/10/kepribadian-dan-kebudayaan.html
Komentar
Posting Komentar